Indonesia akan membahas dampak pandemi Covid-19 dalam forum G20. Adapun yang dibahas antara lain, peningkatan pengangguran hingga penurunan investasi dan produktivitas pekerja akibat pandemi Covid-19.
Dalam pembahasan, Indonesia akan mengajak dunia mencari solusi mengatasi luka memar tersebut, termasuk mencari kebijakan yang efektif untuk meringankan luka.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Wempi Saputra mengungkapkan, komunikasi secara global diperlukan agar dunia pulih bersama-sama.
G20, Pemerintah: Kami Ingin Memberikan "Sense" bahwa Kita Perlu Pulih Bersama
4+
KOMPAS.com: Berita Terpercaya
Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan
Dapatkan Aplikasi
"Investasi yang semakin menurun akibat pandemi dan banyaknya pengangguran. Kondisi ini salah satu contoh dari luka akibat pandemi yang harus diatasi oleh semua negara dan ini perlu komunikasi yang sangat baik," kata Wempi dalam media briefing persiapan 2nd FCBD dan 1st FMCBG G20 Indonesia, Senin (14/2/2022).
Wempi menjelaskan, mengatasi luka akibat pandemi adalah salah satu dari 6 agenda yang diusung dalam G20. Selain luka memar, forum yang mengumpulkan 20 negara itu juga membahas kebijakan exit strategy, sustainable finance, financial inclussion, dan international taxaxion.
Lewat forum itu, seluruh negara anggota akan mencari solusi dan mengomunikasikan solusi tersebut agar tidak ada satupun negara yang tertinggal atau bahkan terkena dampak negatif.
"Temanya sangat relevan yang kita usung, recover together recover stronger. For the first time kami ingin memberikan suatu sense kepada global bahwa kita perlu pulih bersama pasca pandemi, dan pulihnya diupayakan bersama dan lebih kuat," beber Wempi.
Hasilnya, ada kebijakan pasca pandemi yang relevan untuk semua negara. Salah satunya dengan mengidentifikasi sektor mana saja di tiap negara yang terdampak pandemi.
Hal ini kata Wempi, sejalan dengan tiga pilar presidensi G20 Indonesia, yaitu mendorong produktivitas, meningkatkan ketahanan dan stabilitas, dan meyakinkan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif.
"Spirit multirateralisme sangat penting. Tidak ada satu negara pun yang sekuat apapun dia, itu jadi satu-satunya solusi bagi pandemi. Karena ini adalah permasalahan global sehingga kerja sama global menjadi sangat penting," ucap Wempi.
Selain isu-isu tersebut, forum G20 juga akan membahas sistem pembayaran dalam era digital, termasuk soal transaksi pembayaran internasional (cross border payment) dan memperkenalkan mata uang digital (digital currency) bank sentral.
Lalu, keuangan berkelanjutan (sustainable finance, yang berfokus pada transisi menuju ekonomi hijau yang lebih adil dan terjangkau bagi semua negara.
"Buat negara-negara berkembang mereka butuh transisi dan framework untuk menuju ekonomi hijau dan bagaimana mengakses pasar terhadap investasi yang mengarah pada green economy," tandas Wempi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan
Inilah cara menulis artikel secara otomatis di blogger!
Comments
Post a Comment