Paling Baru, Aset “The Big Four” Perbankan RI Terus Tumbuh, Siapa Juaranya?

Paling Baru, Aset “The Big Four” Perbankan RI Terus Tumbuh, Siapa Juaranya?

Empat bank raksasa di Indonesia, atau biasa disebut “The Big Four” kembali mencatatkan pertumbuhan aset yang positif pada kuartal III-2021. Pertumbuhan itu selaras dengan terus direlaksasinya pelaksanaan PPKM, sehingga aktivitas perekonomian berangsur normal kembali.

Hingga akhir September 2021, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, masih menjadi jawara bank dengan aset terbesar. Tercatat aset bank dengan kode emiten BMRI itu tumbuh 16,44 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 1.638 triliun.

Kenaikan aset itu tidak terlepas dari kredit Bank Mandiri secara konsolidasi yang mampu tumbuh positif sebesar 16,93 pesen secara yoy menjadi Rp 1.022 triliun. Ini juga diimbangi dengan CASA Ratio Bank Mandiri (bank only) yang meningkat sebesar 7,15 persen yoy yakni di level 74,57 persen.

Aset “The Big Four” Perbankan RI Terus Tumbuh, Siapa Juaranya?


Selain itu, aksi merger PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah (BNIS), dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk pada awal tahun ini juga mendongkrak aset Bank Mandiri. Sebab, entitas dari hasil merger tersebut menjadi anak usaha dari Bank Mandiri.

Posisi kedua bank dengan aset terbesar masih ditempati oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Aset BRI tumbuh sebesar 7,14 persen sejak awal tahun (year to date/ytd) menjadi Rp 1.620 triliun.

Pertumbuhan aset bank yang fokus pada segmen UMKM itu sejalan dengan penyaluran kredit yang tumbuh 13 persen secara ytd, dari sebesar Rp 899,5 triliun pada 31 Desember 2020 menjadi Rp 1.017 triliun pada akhir September 2021.

Pada saat bersamaan, dana pihak ketiga (DPK) BRI naik 1,26 persen ytd menjadi Rp 1.135 triliun. Ini berasal dari CASA yang tumbuh sebesar 1,14 persen ytd, menjadi Rp 676,6 triliun.

Selanjutnya, posisi ketiga bank dengan aset terbesar ditempati oleh PT Bank Central Asia Tbk. Hingga akhir September 2021, BCA membukukan aset sebesar Rp 1.169 triliun, tumbuh 16,5 persen secara yoy.

Kenaikan aset itu selaras dengan pertumbuhan DPK BCA sebesar 18,3 persen yoy menjadi Rp 923,7 triliun.

Adapun DPK bank dengan kode emiten BBCA itu, didominasi oleh dana murah dengan rasio sebesar 78,1 persen atau sebesar Rp 721,8 triliun. Posisi tersebut tumbuh 21 persen secara yoy.

Jika dilihat lebih detail, CASA BCA terdiri dari tabungan nasabah sebesar Rp 458,4 triliun tumbuh 17,2 persen yoy dan giro sebesar Rp 263,4 triliun, tumbuh 28,2 persen.

Sementara itu, deposito BCA hingga September 2021 sebesar Rp 201,9 triliun, tumbuh 9,7 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 184,1 triliun.

Terakhir, posisi keempat bank dengan aset terbesar ditempati oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BNI membukukan total aset sebesar Rp 919,4 triliun per September 2021, naik 3,15 persen secara ytd.

Pertumbuhan itu ditopang oleh jumlah kredit yang diberikan secara konsolidasian hingga Rp 50,64 triliun atau tumbuh 3,16 persen secara ytd.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Comments