Wow! Berapa Bunga KUR di BRI, BNI, BTN, dan Mandiri?

Wow! Berapa Bunga KUR di BRI, BNI, BTN, dan Mandiri?

Kredit Usaha Rakyat (KUR) jadi favorit bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM). Bunga KUR yang ditawarkan rendah daripada kredit komersial lainnya.

Rendahnya bunga KUR karena pemerintah memberikan subsidi kepada para perbankan penyalur kredit. Beberapa orang masih awam dan seringkali simpang siur soal bunga KUR terkini. 

Lalu berapa sebenarnya bunga KUR saat ini, termasuk bunga KUR BRI dan bank BUMN lain sesuai BNI, BTN, dan Mandiri? 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa bunga KUR terkini saat ini yakni ditetapkan pemerintah sebesar 3 persen saja. 

Berapa Bunga KUR di BRI, BNI, BTN, dan Mandiri?


"Tiga persen (bunga KUR) sisanya merupakan subsidi dari pemerintah jadi para nasabah tidak wajib melakukan pembayaran bunga hingga enam persen," kata Erlangga Hartarto dikutip dari Antara, Selasa (5/10/2021).

Bunga KUR terkini ini merupakan bagi dari bantuan pemerintah untuk para pelaku usaha selama masa pandemi Covid-19. 

Semula program ini berakhir pada Juni 2021. Namun bunga KUR 3 persen kemudian dilanjutkan hingga akhir 2021. 

Sebelum keluarnya kebijakan keringan bunga KUR 3 persen, bunga KUR lama ditetapkan pemerintah sebesar 6 persen. Bunga KUR sebesar 6 persen juga merupakan hasil penurunan bunga KUR lama yakni 6 persen. 

Bunga KUR rendah hingga Desember 2021

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir mengimbau perbankan agar mematuhi aturan subsidi bunga tersebut. Masyarakat pun diminta memastikan besaran bunga yang diberikan perbankan.

"Sampai bulan Desember nasabah hanya dikenakan bunga KUR 3 persen. (Perhatikan) kalau nasabah bayar 6 persen. Jadi 3 persen dibayar nasabah, 3 persen pemerintah yang menanggung. Ini untuk menggerakkan ekonomi," kata Iskandar.

Lihat Foto

BRGM

Bunga KUR

Sebetulnya kata Iskandar, bunga KUR super mikro hingga 19 persen. Namun menerima subsidi dari pemerintah sebesar 13 persen.

Ketika pandemi Covid-19 merebak, pemerintah menambahkan subsidi sebesar 3 persen sehingga total subsidi yang dibayarkan hingga 16 persen.

Begitu juga dengan KUR Mikro. Pemerintah selama ini memberikan subsidi bunga 10,5 persen, akan tetapi diberikan tambahan subsidi sebesar 3 persen sehingga totalnya hingga 13,5 persen.

Secara keseluruhan, bunga KUR Mikro hingga 16,5 persen dengan rincian 13,5 persen ditanggung pemerintah dan 3 persen dibayar oleh nasabah yang bersangkutan.

"Sedangkan KUR Kecil itu bunganya 5,5 persen ditambah 3 persen, sehingga jadi 8,5 persen ditanggung pemerintah. Jadi nasabah cuma membayar 3 persen. Demikian juga KUR TKI disubsidi 14 persen ditambah 3 persen, totalnya 17 persen," jelas Iskandar.

Saat pandemi pula, pemerintah mengubah beberapa persyaratan. Berdasarkan ketentuan lama, pengajuan KUR diloloskan jika calon nasabah belum pernah menerima kredit dari lembaga keuangan.

Saat ini, nasabah yang sudah menerima kredit konsumsi pun diperbolehkan menerima KUR.

Di ketentuan baru karena kita sadar itu terpisah untuk kebutuhan rumah tangga, sedangkan ini untuk kebutuhan usaha maka kita perbolehkan di ketentuan Permenko 1 dan 2 tahun 2021," pungkasnya.

Iskandar Simorangkir melaporkan, realisasi KUR pada 2020 hingga Rp 198,53 triliun, atau lebih tinggi dibandingkan 2019 yang hanya Rp 140,1 triliun.

Ia juga menyampaikan, pada masa pandemi Covid-19 dua tahun terakhir ini, Pemerintah sudah membuat berbagai program kebijakan KUR dan pembiayaan bagi UMKM.

Kebijakan tersebut antara lain memberikan tambahan subsidi bunga sebesar 3 persen pada 2020, sehingga suku bunga menjadi hanya 3 persen hingga akhir 2021.

Selain itu, pemerintah juga meningkatkan plafon KUR, menaikkan plafon KUR tanpa agunan tambahan dari Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta, dan mewajibkan peningkatan ketentuan porsi kredit UMKM menjadi paling sedikit sebesar 30 persen pada Juni 2024.

Sementara itu, terkait realisasi Kredit Usaha Rakyat tahun ini hingga 27 September 2021 telah hingga Rp 200,26 triliun, atau 70,27 persen dari target 2021 sebesar Rp 285 triliun. 

Bunga KUR rendah tersebut diberikan kepada 5,39 juta debitur sehingga total outstanding KUR sejak Agustus 2015 sebesar Rp321 triliun dengan NPL tetap terjaga di kisaran 1,14 persen.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Inilah cara menulis artikel secara otomatis di blogger!


(KOM)(MLS)

Comments