Staf Kepresidenan Moeldoko mengimbau, proses pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) oleh negara kiranya dapat memanfaatkan teknologi digital.
Hal ini penting sebagai upaya memajukan kembali pariwisata TMII yang modern dan canggih.
“Pengelolaannya harus dengan intervensi digital. Tapi tidak meninggalkan konsep yang sudah menarik tentang Indonesia,” kata Moeldoko melalui siaran pers, Selasa (25/5/2021).
Ia mengungkapkan, dengan metode pengelolaan digital, diharapkan dapat membekali perasaan optimisme bagi generasi muda.
Selain itu, pengelolaan digital akan mendukung revolusi industri 4.0.
“Dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) dapat mendorong inovasi dan edukasi berkelas internasional. Konsep inilah yang harus dipedomani oleh pengelola TMII (BUMN Pariwisata). Jangan hingga ada suara, TMII sama saja hanya berganti bungkusnya,” tegas Moeldoko.
Moeldoko menambahkan, TMII harus dimanfaatkan sebagai wadah berkumpulnya anak muda dengan konsep Taman Budaya (Cultural Themepark).
Dari sisi digital, pemerintah diharapkan dapat berperan aktif menyediakan digitalisasi cerita sejarah/ budaya daerah di anjungannya, dengan cara-cara inovatif (video interaktif, teknologi 3D di smartphone/augmented reality).
“Di masa pandemi, penggunaan virtual reality semakin populer untuk mengakomodasi pembatasan pengunjung dengan menyediakan tur virtual tentang anjungan-anjungan juga museum-museum melalui handphone atau komputer,” jelas Moeldoko.
Moeldoko mengungkapkan, pihaknya akan mengikuti terus perkembangan pengelolaan TMII dari waktu ke waktu untuk memastikan ada perubahan ke arah yang lebih baik.
Ketua Tim Pokja TMII Kolonel I Gustri Putu Ngurah mengungkapkan, pihaknya telah melakukan beberapa perbaikan, mulai dari Gerbang Utama dengan mengoptimalkan kembali videotron, lahan parkir baru, hingga perbaikan drainase, yang mana perbaikan-perbaikan itu berhasil mengundang minat pengunjung.
“Hasilnya, sejak April - Mei 2021, TMII berhasil memeroleh pendapatan Rp 6,46 miliar,” ungkap Putu.
Perwakilan Direktorat Penilaian DJKN Kemenkeu Noviantoro menyampaikan, Kemenkeu telah menetapkan TMII sebagai Barang Milik Negara (BMN) Khusus.
Dengan begitu, Kementerian Sekretaris Negara dapat segera menunjuk calon mitra sebagai pengelola TMII.
“Catatannya, perlu dipilah mana aset milik negara dan milik mitra. Termasuk rencana nilai investasi, sehingga akan diketahui berapa nilai yang jadi hak negara dan hak mitra,” kata Noviantoro.
Sementara itu, Direktur Utama TWC Edy Setijono mengusulkan konsep Indonesia Opera untuk rebranding TMII. Konsep ini meliputi edukasi dan preservation, tourism, cultural entertainment, community engagement dan international event.
“Konsep ini berarti representasi kekinian Indonesia yang relevan dan inspiratif. Dengan konsep ini, kami tidak hanya menata TMII tapi merepresentasikan kembali potret Indonesia sebagai unity in diversity,” ungkap Edy.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan
Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id
Inilah cara menulis artikel secara otomatis di blogger!
Comments
Post a Comment