Skimming ATM merupakan salah satu modus kejahatan yang paling sering menimpa nasabah perbankan. Modus kejahatan ini baru saja menimpa seorang nasabah Bank Mandiri yang mengaku dana yang ia miliki di rekening sebesar Rp 128 juta hilang.
Skimming adalah sebuah metode untuk membaca data magnetik yang terdapat pada kartu debit atau kartu kredit secara ilegal dengan cara memodifikasi hardware atau software alat pembayaran atau menggunakan alat pembaca kartu (skimmer).
Mengutip laman resmi BCA pada Minggu (23/5/2021), berikut ini adalah cara kerja modus skimming ATM:
Proses skimming dilakukan menggunakan alat skimming atau biasa disebut skimmer yang ditempelkan pada slot kartu di mesin ATM. Skimmer ini biasa dibuat menyerupai bentuk mulut slot kartu ATM, sehingga sekilas terlihat sama.
Saat kartu dimasukan ke ATM dan melalui skimmer yang ditempelkan tersebut, maka skimmer akan merekam informasi dari kartu tersebut. Selanjutnya, spy camera yang diletakkan pelaku secara tersembunyi akan merekam saat kamu memasukkan PIN-mu di keyboard mesin ATM.
Kemudian, pelaku dapat langsung menduplikat kartu ATM kamu menggunakan data yang telah didapatkan dari alat skimming ke kartu lain yang masih kosong. Pelaku dapat menggunakan kartu duplikat tersebut di ATM layaknya kartu ATM kamu, dengan PIN yang didapatkan melalui rekaman spy camera.
Cara Menghindari Skimming ATM Versi BCA
Tutupi tanganmu saat memasukan PIN
Biasakan untuk menutup tanganmu saat memasukan PIN ke mesin ATM. Hal ini menghentikan pelaku mengetahui PIN ATM-mu melalui rekaman spy camera. Selain di mesin ATM, biasakan juga untuk menutup tanganmu saat memasukan PIN di mesin EDC ataupun di tempat lain.
Periksa mesin ATM yang akan kamu gunakan
Biasakan untuk memeriksa mesin ATM sebelum kamu memasukkan kartu. Apabila kamu melihat ada benda atau alat mencurigakan, sebaiknya kamu tidak menggunakan mesin ATM tersebut dan melaporkannya ke Halo BCA 1500 888.
Perhatikan lokasi mesin ATM
Pelaku skimming biasanya lebih mengincar ATM yang berlokasi di daerah yang sepi dan yang tidak diawasi dengan ketat. Maka, sebaiknya kamu memastikan ATM yang kamu gunakan diawasi oleh CCTV dan berlokasi di tempat yang aman.
Ganti PIN-mu secara berkala
Untuk menghentikan pelaku membobol ATM-mu, ada baiknya kamu mengganti PIN Kartu-mu secara berkala.
Ganti kartu kamu menjadi kartu berbasis chip
Modus skimming mengambil data dari strip magnetik kartu, dengan menggunakan kartu berbasis chip maka kamu akan lebih terlindungi dari modus skimming ini. Kartu berbasis chip lebih aman karena data yang berada dalam chip terenkripsi sehingga tidak dapat dibaca saat kartu melalui skimmer.
Cara Menghindari Skimming ATM Versi BNI
Mengganti PIN ATM BNI secara berkala
Usahakan menggunakan mesin ATM yang terletak di lokasi bank BNI
Menutup tombol pinpad dengan tangan pada saat anda memasukkan PIN ATM BNI
Berhati-hati terhadap mereka yang berusaha untuk membantu Anda, terutama ketika kartu Anda tertelan di mesin ATM BNI. Karena tidak menutup kemungkinan mereka akan mencoba untuk mencuri nomor kartu dan PIN Anda.
Tidak terpancing memberikan PIN ATM Anda kepada pihak lain yang seolah-olah merupakan petugas bank dan meminta Anda menyebutkan atau menginput nomor PIN ATM BNI
Perhatikan kondisi fisik ATM dan sekelilingnya dan apabila ada hal-hal yang mencurigakan sesuai goresan, selotip, bekas lem dan hal-hal mencurigakan lainnya terutama di tempat memasukkan kartu dan keypad (tombol angka), diharapkan Anda tidak menggunakan ATM tersebut dan segera melaporkan kepada pihak bank terdekat dan atau kepada pihak berwajib
Pada saat menggunakan kartu ATM/Debit pada merchant/toko yang bekerjasama dengan pihak perbankan, harap perhatikan kondisi alat EDC (Electronic Data Capture), apabila terdapat alat (device) yang mencurigakan atau hal hal lain mencurigakan, Anda diharapkan tidak bertransaksi dan segera melaporkan kepada pihak bank terdekat/pihak berwajib.
Pantau rekening Anda secara berkala. Jika terdapat transaksi yang mencurigakan yang tidak pernah Anda lakukan, harap segera dilaporkan ke pihak BNI.
Berhati-hatilah dengan nomor telepon Contact Center palsu yang terdapat ditempel pada ATM oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, nomor Contact Center resmi BNI adalah 1500046.
Sebelumnya diberitakan, nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bernama Asrizal Ashka (49) kehilangan dana sebesar Rp 128 juta. Peristiwa tersebut mulanya terjadi pada 6 Februari 2021 lalu.
Namun, pemberitaan mengenai dana nasabah Bank Mandiri yang hilang tersebut baru ramai diberitakan beberapa waktu belakangan akibat sebuah utas di Twitter.
Ketika dihubungi Kompas.com Asrizal mengungkapkan, sebelum ia melakukan transaksi dan menyadari uangnya raib, ia sempat melakukan pengecekan saldo di hari yang sama, yakni pada Jumat (6/2/2021) lalu.Saat itu, saldo di rekeningnya masih utuh, yakni sebesar Rp 128 juta. Ketika ia akan melakukan pengambilan uang secara tunai di ATM di wilayah Blok M Square, ternyata saldo di rekeningnya tinggal Rp 0.
"Saya langsung menghubungi call center Bank Mandiri dan rekening saya langsung diblokir. Seninnya baru ke Bank Mandiri Melawai untuk melaporkan kejadian ini. Pihak Bank Mandiri pun meminta waktu 11 hari ini urusan ini dilakukan di pihak investigasi Bank Mandiri," ujar dia kepada Kompas.com.
Lalu pada 8 Februari 2021, ia pun akan datangi kantor cabang Bank Mandiri di Melawai untuk memperoleh penjelasan lebih detil.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data rekening koran yang ia terima, terdapat dua kali transaksi transfer dalam nominal besar, masing-masing Rp 50 juta pada hari yang sama setelah ia melakukan pengecekan saldo rekening. Asrizal mengaku tidak melakukan transaksi transfer tersebut.
Selain itu, juga terjadi beberapa kali transaksi tarik tunai dari ATM. Pasalnya, ketika terjadi kejadian tersebut, kartunya masih ada di dompet.
"Saya lihat transakasi pertama transfer Rp 50 juta, kemudian dalam hitungan menit habis. Ini saya anggap sindikat," ujarnya.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan
Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger
Comments
Post a Comment