Waduh! Hormati Karyawan, Thai Lee Tolak Masuk Daftar Orang Terkaya di Asia Tenggara

Waduh! Hormati Karyawan, Thai Lee Tolak Masuk Daftar Orang Terkaya di Asia Tenggara

Thai Lee, pendiri perusahaan teknologi informasi SHI International, menolak disebut dalam orang terkaya di Asia Tenggara atau dipuji karena kekayaannya. Menurutnya, Forbes terlalu membesarkan fakta kekayaannya dan karenanya ia tidak mau masuk dalam daftar orang terkaya di Asia Tenggara.

Lee bahkan meminta tim komunikasinya untuk menghapus namanya dari daftar miliarder. Lee berujar, “Jumlah uang itu tidak dapat disandingkan dengan rasa hormat saya kepada para karyawan SHI.”

SHI International, dengan 17.500 pelanggan, memiliki klien beragam termasuk perusahaan kelas atas Johnson & Johnson, AT&T, hingga Boeing.

Hingga 2014, pertumbuhan perusahaan sudah capai 15% dan angka penjualan tiap tahun selalu positif. Menolak disebut orang terkaya di Asia Tenggara, padahal Lee memiliki hingga 60% saham di perusahaan. 

Sumber: carnegie.com

Kini, Lee tinggal di Amerika Serikat untuk mengurus bisnisnya. Seberapa kaya Lee, dan apa sebenarnya yang membuatnya pantas diganjar dalam daftar orang terkaya di Asia Tenggara?

Seberapa kaya Lee hingga perlu masuk daftar orang terkaya?

SHI International adalah pasar online untuk membeli printer, server, cloud resources, dan komputer. Hari ini, SHI menghasilkan sekitar USD6 Miliar dalam penjualan dan memiliki 3.000 total karyawan di seluruh dunia.

Klien SHI termasuk Boeing, Johnson & Johnson, dan AT & T. Lee memiliki 60% dari perusahaan dan mantan suaminya 40% saham. Ia memperoleh gelar BA dalam bidang Biologi dan Ekonomi dari Amherst College.

Setelah lulus, dia pindah ke Korea untuk bekerja di perusahaan onderdil mobil. Lalu, dia pindah kembali ke AS untuk kuliah di Harvard Business School dan terima gelar MBA pada 1985.

Kekayaan bersihnya sebesar USD2.000 jutaan, dengan penghasilan per tahun USD10 jutaan, yang artinya networth-nya per hari adalah USD27.397,26 dan per jam USD1.141,55.

Kerja keras yang membuat Lee layak jadi orang terkaya di Asia Tenggara

Thai Lee adalah owner dan CEO perusahaan bisnis terbesar di Amerika Serikat, SHI International. Tak pelak, dia adalah salah seorang perempuan yang paling inspiratif hari ini. Siapa yang tak ingin belajar atau memetik ilmu dari pengalamannya?

Kesuksesannya konon tak dibangun dalam semalam. Ia bekerja keras dari bawah. Ini adalah enam karakter Lee yang membuatnya tajir melintir hari ini:

#1 Dia fokus pada tujuannya

Tidak tahu apa tujuan, keinginan, kekuatan atau kelemahanmu akan menjadikanmu menghadapi bencana. Sementara, di kehidupan Lee, kamu akan lihat seseorang yang sangat jelas dan fokus ada apa yang ingin ia capai.

Bahkan sejak di bangku kuliah, dia tahu dengan jelas dia ingin jadi wirausaha dan tidak bekerja untuk orang lain. Dengan kualitas ini, dia tidak goyah dan terus maju membangun usahanya.

#2 Lee menghargai orang lain

Banyak orang sukses hari ini tampaknya cerdas, banyak akal dan kaya, dan memiliki kualitas serupa. Yang membedakan Thai adalah bahwa dia menghargai orang-orang yang bekerja dengannya di atas segalanya.

Dia empati pada karyawannya dan juga tahu kebutuhan kliennya dengan baik. Hal ini tidak biasa ditemukan di dunia bisnis “yang brutal” hari ini.

#3 Bertanggung jawab dan mengambil alih tugas-tugasnya sendiri

Siapa yang dapat membayangkan seorang miliarder menjalani hal-hal kecil sesuai memesan tiket penerbangan sendiri?

Meski mungkin mengherankan, Lee menjalaninya sendiri! Dia mengurus dari tugasnya yang paling remeh. Melakukan sesuatu sendiri memberimu lebih banyak kontrol atas kehidupanmu sehari-hari. Pada akhirnya, ini berdampak besar pada kehidupanmu secara umum.

#4 Dia rendah hati

Meski menjadi salah satu orang yang layak masuk dalam daftar orang terkaya di Asia Tenggara, dia memenuhi kebutuhannya secukupnya. Dia bahkan tidak tertarik pada publisitas yang berlebihan, apalagi membual tentang status atau prestasinya.

Di dunia yang penuh sorotan semacam ini, menghindar dari silaunya publisitas tentu hal yang perlu diacungi jempol.

#5 Lee merencanakan segala sesuatunya dengan sangat baik

Ada pepatah bahwa, “Jika kamu gagal merencanakan sesuatu, maka kamu sedang berencana untuk gagal.”

Mengetahui apa yang ingin kamu lakukan adalah langkah pertama menuju sukses. Perencanaan untuk mengeksekusi sesuatu adalah langkah berikutnya!

Sejak awal, Lee tahu bahwa ia ingin menjalani wirausaha, ia membuat rencana, dan mengeksekusinya dengan sebaik-baiknya.

Untuk hingga tujuannya ini, ia mencari pengalaman bekerja selama dua tahun di Procter & Gamble, lalu dua tahun di American Express.

Karena itu, alih-alih terjun ke bisnis, ia menghabiskan waktu mempelajari trik-trik perdagangan dan lantas menerapkannya dengan baik pada bisnisnya sendiri.

Terutama sekali, dia punya visi jangka panjang tentang bisnis sesuai apa yang ia inginkan!

Sumber: Merdeka, Lifehack, Latest Celebrity Net Worth

Comments