Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Artinya, nilai tukar dolar ke rupiah hari ini turun.
Hari ini, 1 USD setara Rp14.095, rupiah menguat 0,04% dibandingkan posisi penutupan pasar spot.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menguat ini diprediksi terjadi karena hubungan AS-Tiongkok yang masih dominan dalam menentukan arah pergerakan pasar.
Trump beri kepastian kesepakatan dagang AS-Tiongkok dapat menunggu hingga usai Pemilu AS tahun depan. Aset-aset berisiko pun dilepas. Ini sebabkan nilai tukar dolar ke rupiah hari ini turun.
Ini tidak hanya terjadi pada rupiah. Beberapa mata uang asing Asia juga menguat terhadap USD. Relasi AS-Tiongkok memang masih dominan mempengaruhi pergerakan pasar.
Tikungan pemerintah AS dalam perundingan dagang AS-Tiongkok
Terlepas dari pernyataan Trump soal penundaan kesepakatan dagang AS-Tiongkok hingga mempengaruhi nilai tukar dolar ke rupiah hari ini, tetap ada risiko kesepakatan damai dagang ini akan terganggu.
Faktor-faktor di luar ekonomi dapat mempengaruhi relasi Washington-Beijing. Beberapa waktu lalu, Trump teken Undang-undang (UU) mengenai penegakan demokrasi dan hak asasi manusia di Hong Kong.
Tindakan Trump ini memancing amarah pemerintah Tiongkok lantaran AS ikut campur dalam urusan “domestik” Tiongkok dengan Hong Kong.
Terbaru, Kongres Amerika Serikat menyetujui UU Uighur 2019 yang serukan sanksi untuk pejabat senior Tiongkok dengan kecaman pelanggaran HAM berat.
AS menuntut pemerintah Tiongkok telah menjalani represi bahkan hingga menempatkan beberapa etnik di kamp konsentrasi. Kecaman ini terkait operasi di wilayah Xinjiang, laporan menyebut nyaris 1 juta warga Uighur dan minoritas Muslim ditahan.
UU Uighur 2019 belum disahkan, dapat pengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
Adapun, rancangan undang-undang belum disetujui senat. Baru ketika dua kamar Kongres AS telah setuju, rancangan UU ini akan dioper ke meja Trump.
Namun, sebagaimana Tiongkok, pihak Hong Kong justru geram dengan langkah terkini yang diambil AS ini. Beijing janjikan serangan bungkapan jika Trump menandatangani UU Uighur 2019 tersebut.
Melihat situasi ini, masih ada kemungkinan akan terjadi ketegangan antara AS-Tiongkok tanpa perlu menunggu pemilu di AS selesai pada 3 November tahun depan.
Ketidakpastian yang masih sangat tinggi ini akan terus membuat fluktuasi nilai tukar dolar ke rupiah dan ke mata uang lainnya di Asia. Hari ini, pasar spot “berpesta” lantaran pernyataan Trump soal diundurnya kesepakatan dagang setelah pemilu tahun depan berakhir.
Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI, memberi respons soal ini, “Kita dihadapkan pada situasi berharap, kecewa, berharap, kecewa.”
Memang benar, karena siapa yang akan tahu “tikungan” yang akan dilakukan Trump sebelum kita menyentuh bulan November 2020?
Sumber: CNBC Indonesia, Detik
Comments
Post a Comment