Harga emas antam naik yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp2.000 atau sekitar 0,29% pada Rabu ini. Grafik harga emas Antam ini menguat dari yang tadinya Rp692.000 per gram pada Selasa menjadi Rp694.000 lantaran peningkatan risiko kesepakatan damai dagang antara AS-Tiongkok.
Harga beli kembali (buyback) emas antam juga naik Rp2.000 per gram. Di spot pasar global, harga emas antam hingga USD 1.456,94 per troy ons (oz), naik 0,09% dari USD 1.455,65/oz.
Harga emas antam naik ini mengikuti harga emas di pasar spot global yang berbalik naik dan mematahkan tren pelemahan grafik harga emas antam yang terjadi sepekan sebelumnya.
Grafik harga emas antam berubah karena tensi yang disebabkan oleh sindiran Presiden AS Donald Trump atas Tiongkok dan Uni Eropa dalam pertemuan Economic Club di New York.
Penguatan harga emas antam ini menunjukkan kecenderungan masyarakat yang memburu emas ritel ketika keadaan tidak kondusif. Ini mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai memiliki nilai investasi.
Harga emas Antam naik dipengaruhi Trump yang sebut Tiongkok lebih butuh kesepakatan dagang
Komentar presiden AS yang menekankan bahwa ia tak akan meneken kesepakatan dagang dengan Tiongkok jika tidak menguntungkan AS, membuat kesepakatan masih menggantung.
Trump menekankan betapa Tiongkok sangat menginginkan kesepakatan dagang. Menurutnya, perang dagang dengan Tiongkok oleh AS mengalami ekonomi yang buruk dalam 57 tahun terakhir.
Selain berpengaruh terhadap PDB negara-negara di dunia, kesepakatan ini mempengaruhi berbagai sektor, dari urusan batubara, saham, juga termasuk harga emas antam. Kali ini, emas antam memperoleh pengaruh kenaikan harga.
Bagaimana kesepakatan dagang ini pengaruhi grafik harga emas antam
gold bar concept
“Bullish yang terjadi pada logam mulia mencoba menstabilkan pasar setelah tekanan jual yang kuat baru-baru ini telah mendorong harga ke posisi terendah tiga bulan,” ujar Analis Senior Kitco Metals Jim Wykoff.
Pelemahan harga emas antam juga terjadi karena investor yang terpengaruh dan lebih memilih aset yang berisiko lantaran mendengarkan pidato Trump. Pidatonya itu terkait informasi mengenai Tiongkok yang dituduh memberi informasi keliru soal kenaikan tarif.
Lantaran pidato itu, pasar saham global dan imbal hasil obligasi AS sempat naik tipis semenetara indeks S&P dan Nasdaq sempat hingga rekor tertinggi.
Meski sempat mengalami pelemahan, emas masih dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama ketidakpastian kesepakatan dagang ini.
Harga emas, bagaimanapun, meningkat 13% sepanjang tahun ini. Di tengah kekhawatiran perang dagang AS-Tiongkok dan pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral global, ini berpengaruh baik. Harga emas antam naik agaknya juga merujuk pada karakteristik ini, bahwa emas tetap menjadi aset dengan kenaikan yang stabil.
Sumber: CNBC Indonesia, Katadata, Katadata
Comments
Post a Comment