Bernard Arnault, orang terkaya di Eropa dan orang terkaya kedua di dunia, baru saja menandatangani akta jual beli perusahaan perhiasan terbesar di dunia, Tiffany.
Saham Tiffany & co melonjak 19% setelah LVMH umumkan membeli sahamnya, naik dari USD98,55 (Rp138 juta) menjadi USD129,72 (Rp182 juta) dalam tiga hari berturut-turut.
Ia membeli perusahaan perhiasan itu senilai USD16 M (setara Rp225 T). Pembelian perusahaan ini mendukung peningkatan drastis nilai saham LVMH dan mendorong kekayaan bersih Arnault.
Sebagai orang terkaya di Eropa, posisi Bernard Arnault dalam konstelasi orang kaya di dunia masih di bawah Jeff Bezos dan di atas Bill Gates.
Kekayaan Bezos saat ini capai kisaran USD110 M, sementara Gates USD107 M. Dan kekayaan Arnault sebesar USD107,6 M dan diperkirakan akan terus bertambah menyusul Bezos.
Maret lalu, Arnault menggeser posisi Warren Buffet sebagai orang kaya nomor tiga di dunia.
Mengenal Bernard Arnault dan sepak terjangnya
Arnault lahir di Roubaix, Perancis pada 5 Maret 1949 dan bersekolah di Ecole Polytechnique di Palaiseau. Mengenyam pendidikan teknik dan lulus pada 1971, ia bergabung dengan perusahaan ayahnya di perusahaan teknik sipil Ferret Savinel.
Pada 1976, ia ubah fokus perusahaan ayahnya ke bisnis real estat. Ia lantas jadi CEO perusahaan itu, menggantikan ayahnya, pada 1979.
Sebagai CEO dari perusahaan produsen barang fashion mewah, LVMH (Louis Vuitton Moet Hennessy), Arnault berhasil mendepak Gates dari daftar Bloomberg Billionaires Index.
LVMH menikmati laba pada 2018 dengan pendapatan 46,8 M euro (setara USD 2,5 M). Laba meningkat 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Keuntungan ini membantu Arnault menambah laba sebesar USD 39 M dalam jumlah kekayaannya pada 2019 saja.
Tahun 2019 tampaknya memang tahun yang sangat baik bagi para taipan Perancis sebagai orang terkaya di Eropa, baik Arnault, juga Francois Pinault sebagai bos Kering dan Francoise Bettencourt Meyers sebagai bos perusahaan kosmetik.
Bagaimana Arnault masuk ke bisnis luxury goods dan jadi orang terkaya di Eropa
Arnault mulai berkiprah di bisnis barang mewah pada 1984. Pada tahun itu, ia akuisisi perusahaan barang mewah Financiere Agache dan ambil alih perusahaan tekstil bangkrut yang naungi Christian Dior, Boussac Saint Freres.
Perusahaan ini juga punya department store Le Bon Marche.
Ketertarikannya memang kuat di bidang seni. Ia kolektor karya-karya kelas atas dari maestro Picasso, Yves Klein, Henry Moore, hingga Andy Warhol dan Jean-Michel Basquiat.
Empat tahun setelahnya, ia beli saham besar di LVMH, yang merupakan merger antara dua perusahaan.
Kini, LVMH melaporkan keberhasilan peningkatan 15% pendapatannya di seluruh dunia. Pada paruh pertama 2019, perusahaan ini berhasil hingga valuasi hingga 25,1 M euro atau lebih dari USD27,65 M (setara Rp389 T) dalam enam bulan pertama.
Berkat keberhasilan LVMH ini, orang terkaya di Eropa ini kini bergabung dalam klub miliarder dunia dengan kekayaan bersih di atas USD 100 M, bersama Jeff Bezos dan Bill Gates.
Sumber: CNN Indonesia, Kompas, Liputan 6
Comments
Post a Comment