Wow! Jelang Tahun Baru Imlek, Ini Dia 8 Tradisi Imlek Unik yang Wajib Kamu Tahu

Wow! Jelang Tahun Baru Imlek, Ini Dia 8 Tradisi Imlek Unik yang Wajib Kamu Tahu

Tradisi Imlek bukan sekadar dekorasi warna merah dan barongsai. Indonesia adalah salah satu negara yang dimukimi banyak orang Tionghoa. Karena itu, tradisi Imlek di Indonesia terbilang unik dan amat kaya.

Pergantian tahun dalam kalender Tionghoa ini adalah momentum yang paling ditunggu sebagian besar masyarakat Tionghoa.

Kata “Imlek” bukan dari nama perayaan tahun baru Tiongkok, kata ini berasal dari bahasa Hokien dan hanya diketahui dan digunakan orang Indonesia.

Di luar, perayaan ini dikenal dengan nama Chinese New Year ataupun “Guo Nian” atau “Xin Jia” untuk orang Tiongkok, yang berarti “lewati bulan” atau “bulan baru”.

Seiring perkembangan zaman, terbentuk pula tradisi imlek yang khas dalam merayakan pergantian bulan ini. Tradisi imlek di Indonesia terbilang unik dan berbeda dibandingkan negara lain.

Menjelang imlek, mari kita simak berbagai tradisi yang dirayakan di Indonesia dan makna dari tradisi tersebut.

#1 Warna merah adalah warna yang membekali berkah

Dalam kepercayaan Tionghoa, warna merah dilambangkan sebagai keberuntungan dan menghindari diri dari “nian”.

Dengan kepercayaan ini, tradisi menggunakan pakaian merah ini dapat diartikan sebagai kepercayaan untuk menghindari binatang buas yang datang untuk mengganggu manusia.

Penggunaan warna merah dalam perayaan imlek sudah lazim menjadi nuansa perayaan tahun baru bagi Melayu Tionghoa di Indonesia.

#2 Angpao imlek perlancar rejeki si pemberi

Pada tradisi imlek di Indonesia, yang biasanya ditunggu-tunggu adalah angpao imlek! Angpao ini diberikan oleh mereka yang sudah menikah kepada orang-orang yang belum menikah.

Jadi, ketika kamu belum menikah, kamu masih akan terus memperoleh angpao tersebut bahkan meski kamu sudah mapan sekalipun.

Nominalnya tidak ditentukan, tapi biasanya pemberi memasukkan nominal 8 di jumlah angpao imlek itu. Bagi orang Tionghoa, akan 8 dipandang sebagai lambang kekayaan.

#3 Bersih-bersih dilakukan menjelang Imlek

Dalam kepercayaan Tionghoa, membersihkan rumah berarti membuang sial yang menghalangi datangnya keberuntungan. Karena itu, menjelang tahun baru, bukan hanya Klenteng yang dimandikan, tapi orang Tionghoa juga bersih-bersih rumah secara besar-besaran.

Bersih-bersih ini adalah simbol menyingkirkan kesialan. Sementara, pada saat tahun baru Imlek, sesuai tradisi, tidak disarankan untuk membersihkan rumah karena dianggap mengusir keberuntungan yang baru didapat.

#4 Makanan khas imlek yang khusus dan wajib dihidangkan

Setiap tahunnya, kalau kamu perhatikan, dalam tradisi Imlek di Indonesia, menu makanan yang dihidangkan selalu sama. Dari tiap rumah ke rumah, kamu akan temukan kue mangkok, manisan segi 8, dan mie yang dianggap sebagai keberuntungan.

Selain itu, yang termasuk 12 makanan pembawa keberuntungan, ialah ikan bandeng, ayam atau bebek, babi, telur yang direbus dengan kecap asin dan teh, salad sayur yu sheng, kue keranjang, lapis legit, jiaozi, dan jeruk.

Semua makanan ini melambangkan 12 macam shio dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa.

#5 Pantang makan bubur dan membalik ikan

Nah, jika lapis legit atau jeruk justru jadi makanan khas imlek, rupanya bubur jadi makanan yang pantang disajikan saat imlek.

Pasalnya, bubur dianggap sebagai simbol kemiskinan!

Selain itu, kamu juga pantang membalik ikan saat makan pada hari imlek. Menyantap ikan adalah tradisi yang umum dalam perayaan Tionghoa.

Dalam tradisi imlek, yang berbeda, kamu dilarang mengambil ikan pada bagian sebaliknya. Tujuannya, menyisakan ikan untuk hari esok yang dipercaya berhubungan dengan rezeki.

Prinsip tradisi imlek satu ini dianggap mendatangkan keberuntungan. Masyarakat Tionghoa percaya kebiasaan ini memberi surplus bagi tahun yang akan datang.

#6 Hujan dan tahun baru imlek

Selain warna merah, perayaan tahun baru imlek identik dengan hujan. Masyarakat Tionghoa mengharapkan hujan turun saat tahun baru imlek karena dianggap sebagai pembawa rezeki dan berkah. Ini jadi tradisi tersendiri, karena kita pun akan senang menunggu datangnya hujan di saat imlek.

#7 Waktunya kunjungi sanak saudara dan kumpul keluarga

Tidak hanya momen lebaran, di Indonesia, hari imlek juga jadi salah satu momen penting berkumpul dengan saudara. Momen ini dipakai masyarakat Melayu Tionghoa untuk mempererat tali persaudaraan.

Ini momennya berkumpul untuk makan bersama di malam imlek dan dilanjutkan dengan sembahyang di Klenteng sebagai tradisi imlek yang tak pernah padam.

#8 Tradisi makan yu sheng

Ini adalah tradisi yang baru-baru ini jadi tren di masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa. Tradisi imlek ini dibawa para nelayan dari China Selatan yang hijrah ke Semenanjung Malaysia pada awal abad ke-19.

Yu Sheng adalah tradisi imlek yang berhubungan dengan hidangan khusus pergantian tahun. Sesuai adatnya, menu ini termasuk dalam 12 menu yang wajib disantap dengan iringan doa syukur atas rezeki yang diperoleh.

Doa pengiring Yu Sheng ditujukan agar keluarga yang menyantap menu ini bersama akan memperoleh rezeki lebih baik pada tahun mendatang.

Biasanya, para anggota keluarga akan mengaduk makanan ini bersama dan mengangkatnya dengan sumpit setinggi-tingginya sambil mengucapkan “Lao Qi” atau “Lao Hei”.

Sumber: Cermati, Shopback

Comments