Parah! Putra Mahkota Arab Saudi Dituding Menyadap WhatsApp Jeff Bezos, Ada Apa?

Parah! Putra Mahkota Arab Saudi Dituding Menyadap WhatsApp Jeff Bezos, Ada Apa?

Jeff Bezos Amazon berselisih dengan putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS). Ini lantaran MBS diduga menjalani peretasan layanan pesan WhatsApp terhadap Jeff Bezos.

Perusahaan Cybersecurity FTI Consulting, Anthony Ferrante, nyatakan bahwa memang ada bukti ponsel Jeff Bezos terinfeksi spyware pada Mei 2018 lewat pesan WhatsApp. Pesan ini diperoleh dari akun MBS, berisi file video yang kemungkinan berisi malware.

Kedutaan Besar Arab Saudi membantah telah lakukan “hal konyol” tersebut. “Laporan media terkini bahwa kerajaan berada di belakang peretasan telepon Tuan Jeff Bezos sangatlah absurd,” cuit akun Twitter Kedubes Saudi.

Jeff Bezos dan Mohammed bin Salman Mandel Ngan / AFP melalui Getty Images; Bandar Algaloud / Dewan Kerajaan Saudi / Handout / Anadolu Agency / Getty Images

Tak lama berselang, Jeff Bezos sendiri menyatakan kepada publik bahwa tabloid National Enquirer menyebarkan publikasi pesan pribadi dan foto-fotonya.

The National Enquirer memang terbitkan sebuah laporan yang menuduh adanya perselingkuhan orang terkaya dunia itu. Jeff Bezos lantas sewa Kepala Keamanan Gavin de Becker untuk selidiki kasus ini pada Januari 2019.

Pada Februari 2019, penasihat keamanan pribadi Jeff Bezos telah dihubungi pejabat intelijen dengan saran agar ponselnya diperiksa karena dugaan peretasan.

MBS: terlibat kasus pembunuhan Khashoggi dan meretas ponsel Jeff Bezos

Becker, yang disewa oleh bos Amazon ini, Jeff Bezos, menyimpulkan otoritas Saudi punya akses untuk memperoleh data pribadi Bezos.

“Berdasarkan investigasi dan keterangan pakar, kami simpulkan Saudi punya akses ke ponsel Bezos dan memperoleh informasi,” ujarnya.

Becker mencurigai David Pecker, CEO AMI, yang punya hubungan dekat dengan MBS.

Bagaimanapun, kita tahu, hubungan antara Arab Saudi dan Jeff Bezos memburuk setelah kasus Khashoggi.

Jamal Khashoggi adalah seorang kritikus terkemuka terhadap pemerintah Saudi dan salah satu staf surat kabar Washington Post yang terbunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018.

Laporan The Guardian menyatakan adanya kemungkinan peretasan ini dilakukan karena Jeff Bezos adalah owner harian The Washington Post. Kasus Khashoggi dipandang berkaitan dengan upaya peretasan ini.

Khashoggi dibunuh dan mayatnya diduga dilenyapkan dengan cairan asam ketika mengurus dokumen pernikahan di kantor Konsulat Saudi di Istanbul. MBS dicurigai sebagai dalang pembunuhan.

Ini lantaran Khashoggi adalah sosok jurnalis yang vokal lakukan kritik atas kebijakan Kerajaan Saudi.

Para pakar turun tangan atas kasus yang menimpa Jeff Bezos

Seorang pengacara untuk Jeff Bezos menolak berkomentar selain mengatakan Bezos bekerja sama dengan penyelidik.REUTERS / Joshua Roberts

Pakar hak asasi manusia untuk PBB, Agnes Callamard dan David Kaye, sempat minta AS untuk menyelidiki dugaan penyadapan ponsel pendiri Amazon dan owner surat kabar bergengsi Washington Post, Jeff Bezos.

Callamard dan Kaye menjelaskan, “Informasi yang kami terima menunjukkan kemungkinan keterlibatan putra mahkota dalam pengawasan Bezos, dalam upaya untuk mempengaruhi, jika tidak diam, Washington Post melaporkan Arab Saudi.”

Tuduhan ini memperkuat laporan lain yang tunjukkan pola pengawasan yang ditargetkan terhadap lawan pemerintah Saudi.

Mereka melihat ada upaya kampanye online besar-besaran dan rahasia terkait melawan Bezos dan Amazon. Tampaknya Jeff Bezos ditargetkan lantaran ia adalah owner The Washington Post.

Penyelidikan masih berlanjut…

Pakar keamanan iPhone Will Strafach menjelaskan bahwa para penyelidik FTI Consulting yang merilis laporan pada November 2018 tersebut belum dapat menjalani uji forensik menyeluruh sebelum meneliti sistem file root system.

Will Strafach bilang bahwa peretas canggih dapat menanam malware yang menghapus dirinya sendiri setelah secara diam-diam mengirim data sensitif ke server kendalinya. “Malware ini dapat mengambil semua yang dimau dan menghapus dirinya sendiri sehingga tidak ada jejak.”

Pakar keamanan digital lainnya mempertanyakan tim forensik FTI yang belum dapat tunjukkan atau deskripsikan perangkat lunak apa yang digunakan untuk mengirim malware bersama file video tersebut.

Hingga saat ini, FTI Consulting belum tanggapi email dan pesan teks yang mereka kirim untuk meminta komentar.

Spyware canggih, sesuai paket Pegasus buatan perusahaan peretas Israel NSO Group, dikabarkan memang dirancang untuk lolos dari deteksi. Saudi diberitakan menggunakan Pegasus untuk melawan para pembangkang rezim dan aktivis HAM.

Namun, pada Rabu (22/1), perusahaan NSO group secara resmi membantah bahwa teknologinya dipergunakan dalam upaya peretasan ponsel Jeff Bezos Amazon.

Jika pun benar Jeff Bezos adalah korban peretasan oleh MBS, tampaknya ia bukan satu-satunya. MBS dikabarkan rutin lakukan pertemuan dengan para tokoh politik dan selebritas juga bintang olahraga.

Sumber: Kontan, Kompas, Liputan 6, Detik

Comments