Konglomerat pendiri Lotte Group, Shin Kyuk-ho, yang mulai produksi permen karet sejak 1948 di Jepang, wafat pada Minggu (19/1). Saat wafat, ia berusia 98 tahun.
Shin terakhir dikabarkan menderita demensia dan komplikasi penyakit usia tua.
Pengusaha Korea Selatan ini mendirikan chaebol utama negara itu, atau konglomerat yang dikelola keluarga. Lima chaebol di Korsel di antaranya Lotte, Samsung, Hyundai, LG, dan SK.
Sumber: Straits Times
Lotte Group didirikan Shin Kyuk-ho pada 1948 sebagai produsen permen karet di Jepang, yang pindah ke negara tetangga ketika semenanjung Korea berada di bawah kekuasaan kolonial Jepang.
Shin menikah dengan seorang wanita Jepang dan memiliki dua putra dan seorang putri, kemudian berselisih atas kendali bisnisnya pada 2015.
Putra bungsunya, Shin Dong-bin, kini berada di pucuk pimpinan konglomerat ritel ini. Kini, usahanya mendominasi ekonomi terbesar keempat di Asia itu.
Profil Lotte Group
Sumber: Nikkei Asian Review
Lotte Group adalah perusahaan multinasional makanan dan belanja yang aktif di Jepang dan Korea Selatan. Dari Tokyo, Lotte diperluas ke Korea Selatan dengan Lotte Confectionery Co, Ltd di Seoul pada 3 April 1967.
Grup ini terdiri dari lebih dari 60 unit usaha mempekerjakan 60.000 orang yang terlibat dalam berbagai industri, sesuai manufaktur permen, minuman, hotel, makanan cepat saji, ritel, jasa keuangan, dan hiburan.
Lotte Holdings Co., Ltd, kantor pusat Lotte, terletak di Shinjuku, Tokyo dan Myung-dong, Seoul dan dikendalikan oleh keluarga Shin Kyuk-ho.
Operasi besar Lippo Group diawasi oleh keluarga Shin Kyuk-ho di Jepang dan Korea Selatan, dengan bisnis tambahan di Tiongkok, Thailand, Indonesia, Vietnam, India, AS, Rusia, Filipina, Pakistan, dan Polandia.
Pada Juni 2010, Lotte Group membeli perusahaan permen Polandia Wedel dari Kraft Foods.
Kini, Lotte adalah produsen gula terbesar di Korea Selatan dan merupakan yang terbesar ketiga di Jepang di belakang Meiji Seika dan Ezaki Glico dalam hal pendapatan penjualan.
Silang sengkarut Lotte di tangan bisnis Shin Kyuk-ho
Sumber: The Investor
Lantaran hubungannya yang mendalam dengan Jepang, Lotte Group kerap menghadapi reaksi publik Korea Selatan yang mengarah ke boikot produk saat hubungan kedua negara memburuk.
Pada 2017, Lotte Group juga jadi korban korporat terbesar pertikaian diplomatik Korea Selatan dan China atas keputusan Seoul untuk gunakan sistem anti-rudal AS dalam melawan ancaman Korsel.
Lotte menawarkan tanah untuk sistem itu dan akhirnya menarik diri dari operasi tersebut. Shin Kyuk-ho dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada 2018 karena penggelapan dan pelanggaran tugas.
Ia bersama anak laki-laki keduanya terjerat kasus hukum atas salah urus dan manipulasi sehingga membuat kerugian USD 72 juta. Namun, segera setelahnya Shin Kyuk-ho dibebaskan dari hukuman karena kesehatannya yang buruk.
Lotte memiliki gedung pencakar langit tertinggi dengan 123 lantai di negara itu, dengan usaha yang lengkap dari makanan ringan dan minuman hingga supermarket, department store, hotel, taman hiburan, dan bioskop.
Salah satu unit andalannya adalah Lotte Chemical dengan pabrik di Amerika Serikat.
Sumber: Kontan, Bisnis.com
Comments
Post a Comment