Lagi Viral, Darurat Wabah! Virus Korona Tewaskan 17 Orang, Ekonomi Global Melambat

Lagi Viral, Darurat Wabah! Virus Korona Tewaskan 17 Orang, Ekonomi Global Melambat

Kementerian Kesehatan Tiongkok konfirmasi penularan virus rahasiaus. Virus korona sejauh ini dikabarkan telah akibatkan 17 orang meninggal, 95 kritis, infeksi pada 440 orang di 13 provinsi dan menyebar ke berbagai negara. Coronavirus adalah virus yang mirip SARS antar-manusia.

Kasus-kasus virus korona ini telah terkonfirmasi di Beijing, Shanghai, dan Guangdong. Virus ini memicu kecemasan, terlebih karena jutaan orang akan lakukan perjalanan untuk perayaan tahun baru Imlek.

Anggota staf medis membekali seorang pasien ke rumah sakit Jinyintan, tempat pasien yang terinfeksi oleh virus mirip SARS sedang dirawat, di Wuhan di provinsi Hubei tengah Cina pada 18 Januari 2020.Sumber: CNBC

Sejauh ini diketahui coronavirus adalah virus yang ditularkan antara hewan dan orang. World Health Organization (WHO) ungkapkan bahwa hewan jadi kemungkinan terbesar sumber virus korona.

Meski, ada pula dugaan bahwa penularan terbatas antar-manusia dapat terjadi melalui kontak intens. Gejala awal virus disebut mirip flu.

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok menyatakan telah mengirimkan tim ke seluruh provinsi untuk mengawasi pencegahan wabah. Sejauh ini, situasi masih terkontrol.

“Kami akan tingkatkan upaya penelitian untuk identifikasi sumber dan penularan penyakit,” ujar Li Bin, wakil Komisi Kesehatan Nasional dalam konferensi pers di Beijing.

Virus korona meluas, ekonomi global akan melambat

Gubernur Jay Inslee dari Washington, diapit oleh pejabat kesehatan di negara bagian itu, berbicara di Shoreline, Washington pada hari Selasa. Sumber: Grant Hindsley for The New York Times

Penyebaran virus korona yang sudah menyentuh AS gegerkan bursa saham Wall Street. Pelaku pasar khawatirkan virus ini akan hambat aktivitas ekonomi global.

Malam tadi, tiga indeks utama bursa saham New York ditutup melemah. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,57%, S&P 500 terkoreksi 0,28%, dan Nasdaq Composite berkurang 0,2%.

Kekhawatiran akan virus korona dapat mengganggu perjalanan dan perdagangan. Pertumbuhan ekonomi pun melambat lantaran pasar global “menggigil”, saham-saham Asia terpukul mundur, dan kasus ini dapat tekan harga tembaga dan minyak.

Investor dan ahli strategi investasi Wall Street menyebutkan coronavirus tampak telah menyebar dari makanan laut atau daging di pasar makanan Wuhan dan ciptakan ketidakpastian pasar global.

Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan menyerupai apa yang terjadi pada 2002-2003 ketika wabah SARS menyerang. Ketika itu, SARS renggut nyawa hingga hampir 800 orang secara global.

“Saya pikir ini masalah besar. Jika Anda lihat apa yang terjadi pada 2003, perkiraan berkisar 0,5% hingga 2% dalam PDB untuk Tiongkok, setengah persen untuk Asia Tenggara,” ujar Paul Tudor Jones dalam World Economic Forum di Swiss.

Kejadian semacam ini berisiko secara sistematis pengaruhi fundamental perusahaan.

Situasi darurat global penyebaran virus korona

Sumber: iStockphoto

Pemerintah Tiongkok kategorikan wabah virus korona ini miliki kesamaan genetik dengan epidemi Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Nama teknis 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) diberikan atas virus ini lantaran jumlah kasusnya yang makin melonjak.

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akan gelar rapat pada Rabu (22/1) untuk tentukan apakah 2019-nCoV bakal dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat global.

SARS sendiri telah tewaskan 650 orang di daratan Tiongkok dan Hong Kong pada 2002-2004.

Coronavirus adalah virus yang menular melalui saluran pernapasan. Dan sejauh ini, berdasarkan pernyataan Li Bin, ada kemungkinan mutasi melalui berbagai cara lain.

Melihat kemiripan wabah virus korona dengan SARS, berarti isolasi wajib dilakukan bagi mereka yang didiagnosis dengan penyakit ini dan berpotensi menerapkan karantina dalam perjalanan.

Sumber coronavirus terkonfirmasi dari Wuhan

Peta penyebaran virus koronaSumber: The New York Times

Sejauh ini, terkonfirmasi bahwa pasar makanan laut di Wuhan, lokasi jual-beli hewan hidup, merupakan pusat penyebaran virus.

Area penyebaran diprediksi meluas lantaran lalu lintas perjalanan masyarakat Tiongkok sedang tinggi lantaran libur Imlek. Selain di Wu Han, Shanghai dan Beijing pun terdampak.

Dalam lingkup Asia, virus korona telah menyebar di Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.

Tak hanya di Asia, virus ini telah menyerang Amerika Serikat. AS konfirmasi kasus pertama poritif virus corona pada seorang warga AS yang baru berkunjung dari Wuhan, dugaan asal virus.

Taiwan juga laporkan kasus coronavirus pertamanya pada seorang wanita Taiwan berusia 50-an yang tinggal di Wuhan. Ia kembali ke Taiwan dengan gejala demam, batuk, dan sakit tenggorokan.

Langkah-langkah cegah flu saat berwisata

Kantor Berita Xinhua Tiongkok laporkan bahwa Wuhan mengambil tindakan pencegahan, sesuai membatalkan berbagai aktivitas yang tidak diperlukan serta pertemuan-pertemuan besar.

Wilayah ini juga mendirikan pusat pencegahan dan pengendalian serta meningkatkan perlindungan bagi para pekerja medis yang menangani pasien yang terinfeksi dan sedang dikarantina.

Sementara itu, di Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, berkomentar bahwa pemerintah akan lakukan langkah-langkah antisipasi agar virus ini tidak masuk ke Indonesia.

Secara global, himbauan untuk menjaga kondisi kesehatan pribadi mulai ditingkatkan. Musim flu kerap terjadi sepanjang musim gugur. Wisatawan yang berwisata dalam kelompok besar sesuai di kapal pesiar atau mengunjungi destinasi ramai rawan terpapar flu.

Pihak berwenang telah sarankan untuk memperhatikan gejala sesuai demam, batuk, kesulitan pernapasan, hingga pneumonia. Meski hingga kini, WHO belum rekomendasikan pelarangan perjalanan, meski coronavirus adalah virus yang dapat menyebar dalam interaksi antarmanusia.

Cegah flu saat perjalanan

Untuk menghentikan terpapar flu ataupun terkontaminasi virus semacam virus korona juga SARS, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:#1 Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir untuk jaga hygiene

#2 Sebelum keberangkatan ke destinasi wisata, lakukan vaksin flu

#3 Jika terserang flu, usahakan istirahat 24 jam di dalam rumah atau hotel agar tidak menular

#4 Tutup mulut dan hidung saat flu atau berada di sekitar orang yang sedang flu

#5 Hindari kontak langsung dan berlama-lama dengan orang yang sedang terserang flu

#6 Segera konsultasikan ke dokter

Sumber: CNBC, CNN Indonesia, CNBC Indonesia, CNN Indonesia, Kompas

Comments